Klook.com
jasa pembuatan repository kampus

Skala Pengukuran dalam Penelitian

Jenis Skala Pengukuran dalam Penelitian

Ada empat jenis skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominalordinalinterval dan ratio.

1.   Skala pengukuran nominal

Skala pengukuran nominal adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek kedalam kategori atau kelompok.

Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. 

  • Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2 katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat dinyatakan dalam angka :  Pria = 1 dan Wanita = 2.

  • Skala Nominal bersifat mutualy exlusive dan masing-masing anggota himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai. 
  • Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase.
    #Contoh:
    Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi simbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.

Baca juga Jasa Olah Data Statistik untuk Skripsi dan Tesis

2.   Skala Ordinal

Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. 

  • Skala Ordinal tidak hanya menyatakan katagori tapi juga menyatakan peringkat katagori tersebut.
  • Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan, responden diminta untuk memberikan urutan alternatif jawaban yang paling sesuai.
    Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi responden :  1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang senang sekali.  ( beda antara dua titik tidak dapat diukur). Contoh lain: Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat,  tidak mengekspresikan jumlah.

Baca juga Skala Pengukuran dalam Penelitian

3.   Skala Interval

Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap.

  • Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala, menghitung means dan standar deviasi data.
    Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00 – 18.00. Tetapi kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali  lebih lambat dibandingkan jam.08.00.
  • Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametrik
  • Contoh:
    Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.

4.   Skala Rasio

Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut.

  • Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur.
  • Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
  • Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol yang orisinal.
    Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1
    Contoh lain: Berat Susi 40 Kg sedang berat Maya 80 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

Baca postingan sebelumnya Populasi dan Sampel

Leave a Comment