Kesalahan umum pada Penggunaan Kondom.

Kondom memang tidak akan pernah dapat mencegah kehamilan. Terutama apabila penggunaannya salah. Jadi, jangan pernah langsung menyalahkan kondom yang digunakan apabila kehamilan tetap terjadi. Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa kesalahan umum yang terjadi pada penggunaan kondom.

Profesor Richard Crosby dari University of Kentucky berujar, “Sebagian besar dari kita cenderung meremehkan cara-cara yang benar dalam menggunakan kondom.” Padahal, apabila digunakan dengan benar, kondom dapat mencegah kehamilan hingga 98 persen. Data ini dinyatakan langsung oleh WHO. Sedangkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan walaupun telah menggunakan kondom bisa mencapai angka 15 persen.

Stephanie Sanders dari The Kinsey Institute for Research in Sex, Gender, and Reproduction di Indiana University, memimpin beberapa peneliti untuk kembali mencari penelitian-penelitian mengenai kesalahan penggunaan kondom sejak tahun 1995. Mereka menemukan 50 penelitian yang dilakukan di 14 negara, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat dan Inggris. Penelitian-penelitian tersebut mencakup berbagai kelompok masyarakat, mulai dari mereka yang telah menikah, pelajar, hingga pekerja seks komersial. Sehingga jenis-jenis kesalahan penggunaan kondom yang terjadi sangat beragam.

Hasilnya menunjukan bahwa sebesar 17 – 51,1 persen responden menggunakan kondom hanya saat akan melakukan hubungan intim. Padahal, penyakit perlu dikendalikan tidak hanya ketika akan terjadi ejakulasi. Sementara 1,5 – 24,8 persen responden menyatakan terlambat menggunakan kondom. Akibatnya, tentu saja sangat jelas, penularan penyakit dan kehamilan yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.

Selain soal waktu, beberapa responden juga melakukan kesalahan dalam hal cara menggunakan kondom. Misalnya 25,3 persen responden menyatakan membuka gulungan kondom sebelum digunakan pada penis. Padahal, dengan cara membuka gulungan pada saat sudah menempel pada penis, ruang untuk menampung sperma akan terbentuk.

Terakhir, sekitar 75 persen responden pria dan 82 persen responden wanita tidak memeriksa terlebih dahulu kondom yang akan digunakan. Kesalahan yang bisa sangat berbahaya karena 0,8 – 40,7 persen responden pada penelitian-penelitian ini menyatakan pernah mengenakan kondom yang rusak. Selain itu, 13,1 – 19,3 persen responden lainnya menyatakan pernah mengalami kebocoran pada kondom mereka.

Jadi, jangan langsung menyalahkan kondom apabila tetap terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Jangan pula menganggap remeh prosedur penggunaan kondom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *