Menarik sekali apa yang dikatakan disajikan Prof. Siro saat kami belajar mengenai ekonomi makro, beliau menjelaskan mengenai slogan ekonomi dari sebuah negara kecil di Asia Selatan yang dicanangkan sejak 1972 oleh Raja Bhutan Jigme Singye Wangchuck yaitu berbunyi,
“Gross national happiness is more important than Gross national Product“
“Pertumbuhan kebahagiaan lebih penting dibandingkan pertumbuhan ekonomi”
Dalam bidang ekonomi, GNP/produk domestik bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
- PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit antara India dan Republik Rakyat Cina. Nama lokal negara ini adalah Druk Yul, artinya “Negara Naga”. Gambar nagapun didapati di benderanya.
Bagi saya slogan tersebut mengingatkan akan intisari kehidupan yakni kebahagiaan, bukan menumpuk harta/uang atau benda-benda yang membebani kehidupan kita. Dalam Islam pun kita tidak dibenarkan berlomba-lomba dalam menumpuk harta. tetapi berlomba-lombalah dalam kebaikan. Kekayaan hanya merupakan sarana kita beribadah kepada Allah SWT.
Nah pun begitu dengan apa yang dilakukan pemerintah, sia-sia saja bila pemerintah hanya ingin mencapai angka pertumbuhan ekonomi nasional diatas 6% tetapi pada kenyataannya rakyat menderita. Ini relevan dengan kenyataan bahwa pemerintah berencana menaikkan harga minyak, memang benar hal tersebut bisa meningkatkan penerimaan APBN dan mampu menstabilkan pertumbuhan ekonomi, tetapi jika rakyat menderita saya pikir tak masalah jika pertumbuhan ekonomi kita turun atau stagnan yang penting rakyat bahagia.