Tanda-tanda diadakannya seleksi CPNS tahun ini makin redup. Hingga saat ini, belum ada satupun daerah yang mengajukan formasi CPNS. Padahal tahun-tahun sebelumnya, pengajuan sudah dilakukan sejak Januari.
“Biasanya kalau mau ada penerimaan CPNS, Januari sudah banyak yang mengajukan usulan formasi ke BKN. Tapi sampai hari ini, usulan itu tidak ada sama sekali,” ungkap Kabag Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat.
Diapun merasa pesimis, tahun ini akan diadakan seleksi CPNS. Pasalnya, selain pengajuan formasi, daerah tetap dituntut melampirkan analisa jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK).
“Bagaimana bisa diadakan penerimaan CPNS, sedangkan pengajuan formasinya belum ada satupun. Prosedurnya kan panjang, makanya Januari harusnya sudah masuk,” ujarnya.
Terkait pengangkatan honorer tertinggal menjadi CPNS, menurut dia, tetap harus disertai dengan usulan formasi yang dilengkapi Anjab-ABK. “Tidak bisa diangkat kalau formasinya tidak ada,” ucapnya.
Ditanya bila RPP honorer tertinggal telah diteken Maret oleh presiden, apakah langsung ada pengangkatan, Tumpak mengatakan, prosedurnya tidak demikian. Setelah PP-nya terbit, BKN akan mengeluarkan Peraturan Kepala BKN yang kemudian mengumumkan hasil verifikasi dan validasi tahap pertama. Setelah itu diberikan kesempatan satu bulan kepada masyarakat untuk memberikan sanggahan.
“Dari laporan-laporan itu, kemudian dilakukan verifikasi dan validasi tahap dua. Mengapa harus ada verifikasi validasi lagi, karena untuk mengclearkan data yang ada sehingga honorer yang diangkat CPNS benar-benar layak (memenuhi persyaratan,” tuturnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Komisi II DPR RI, Menteri PAN&RB Azwar Abubakar, dan BKN bersepakat untuk melakukan verifikasi serta validasi data honorer kategori I yang akan diangkat CPNS. Sasaran utamanya adalah instansi yang mengoleksi lebih dari 200 tenaga honorer. Perlunya verifikasi ulang, menurut Azwar, karena banyak informasi yang masuk kalau data honorernya tidak semuanya benar. Ada instansi yang sengaja memalsukan data honorernya. sumber jppn