Setelah seminggu menjalani pelatihan “evaluasi pasca pelatihan” kembali ke rutinitas biasa, rasa lelah terobati sudah bagaimana tidak tiga urusan harus saya selesaikan dalam sehari urusan pelatihan tentunya, lalu balik lagi ke kantor lepas maghrib untuk menandatangani beberapa sppd, kwitansi dan spm. Belum lagi setiap jam pelatihan ditelpon bos, inspektorat, BUD puihhh penat rasanya. Setelah pulang kantor sekitar jam sepuluh malam mengerjakan iklan-iklan klien yang terbengkalai hingga jam 12 malam atau 1 dini hari. OMG hebat nian badan ini. Mohon maaf aku kepada mata, telinga, pendengaran, rambut, kaki, tangan, hidung dan pencernaan yang telah aku sibukkan hingga berlebihan.
EPP kali ini diikuti oleh teman2 dari regional sumatera : Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Jakarta, Makassar yang meliputi instansi Bapelkes, BBPK, Dinkes, RSUD dan BKD .
Baiklah mereview jalannya pelatihan, Pada dasarnya pelatihan EPP yang diselenggarakan Bapelkes Batam kemarin baik kalo boleh saya memberikan nilai 8 dari skala 1-10. Kekurangan disana-sini wajarlah … dengan gedung serba baru yang belum genap setahun dengan SDM yang minim tentu saja harus gotong royong. Saya tak akan membandingkan dengan penyelenggaraan pelatihan yang biasanya di hotel. Dan memang tak bisa dibandingkan.
Ada perbedaan antara pelatihan yang diselenggarakan Kemenkes dengan KemenKeu, yang jelas beberapa pelatihan Kemenkeu selalu diselenggarakan di hotel mewah (mungkin karena mereka yg mengelola duit kali ya, jadi wajar kalo sedikit berlebihan) betapa tidak Shangrilla-Surabaya, Jayakarta-Bali, Pasundan-Bandung,dan beberapa hotel mewah sejenis pernah kami singgahi ketika pelatihan keuangan.
Antusiasme perserta pelatihan EPP sungguh luar biasa, ya inilah ciri khas orang kesehatan ketika berkumpul…langsung menyatu dan sehati begitu. Beberapa kali terdapat perbedaan pendapat yang kadang2 terasa sengaja dibuat-buat untuk mencairkan suasana dari Mr. Rifai, Faisal, Pak jenggot, Bu Bee, Pak Mus, Mas Amin, Pak Wahyudin, Rambe kuadrat, Bu Eryka, dan peserta lainnya yang saya lupa satu persatu namanya.
Bagi saya bagaimanapun setiap pelatihan sangat berguna dan bermanfaat paling ya seminimal-minimalnya-pun kita bertambah kawan dan silaturahim sesama anak bangsa. Kembali ke EPP…
MOT adalah sangat penting di setiap pelatihan, MOT yang bagus adalah MOT yang mampu mencairkan suasana dikala peserta ngantuk, tak konsentrasi. Dalam hal ini Pak Saefudin telah menjalankan tugasnya sebagai MOT dengan baik dan bijak…ditengah banyaknya permintaan dari peserta, yang kadang-kadang membuat dilema antara MOT dan Panitia.
Fasilitator:
Thanks to Pak Alih dan Pak Setiyono sebagai fasilitaor, walaupun saya ada kritikan sendiri kepada Pak Setiyono. Itu loh Pak suaranya kadang gak jelas ditelinga saya…Mungkin karena intonasi dan artikulasi suara bapak sudah berkurang karena berkurangnya barisan gigi geraham. Tapi nevermind itulah Widyaiswara.
Kepala Bapelkes:
Thank to Pak Zaenal ….lama-lama saya natap bapak kayak pak komar (mantan pelawak skrg anggota DPR) he..he. Anyway good job pak.
Terakhir di sesi perjalanan EPP, saya bertemu dengan mantan dosen saya Pak Aju Tarjuman Dosen dari Akper Depkes Otten Bandung. Yang tengah mengikuti TOC BTCLS. Walaupun tidak berbicara banyak tapi beberapa info bisa saya dapatkan. Good Luck Pak Aju.
“…..Pak Ridwan jadi Direktur Keperawatan Poltekkes Bandung….”kaget saya. ha…ha itulah hidup, siapa kira..siapa sangka.
Tak apik rasanya saya mengakhiri catatan ini tanpa sebaris pantun,
Jalan-jalan ke Bintan Bunyu
Pulangnya membawa rambutan
Selamat jalan wahai saudaraku
Berkah dijalan Sehat sampai tujuan
Pergi berlayar sampai tarempa/
Ikan belanak dibawa serta/
walaupun kita sekejap berjumpa/
harap silaturahmi tetap dijaga
wassalam.