Mengenal file htaccess

Tergelitik karena sering mengalami 500 error internet connection, maka artikel ini saya buat. Yuk kita pahami dulu pengertian dari .htaccess

.htaccess – This is the default name of a configuration file that contains “server directives” (commands known by the server) that tell the server how to behave. One common use for an .htaccess file is to restrict access (password-protection) to specific files or directories on the Internet or intranet, or to specify a particular web page to be accessed when there the file requested by the browser is not found (error 404).

Bagaimana mengetahui file .htaccess ? File ini agak berbeda dengan yang lain karena didahului dengan tanda titik “.” di depannya, baru diikuti kata “htaccess”.

lokasi .htaccess

File ini penting untuk bermacam setingan baik di cms wordpress atau lainnya. Jadi semacam penunjuk jalan. Berikut beberapa hal yang mesti anda ketahui mengenai file .htaccess,

  1. Lokasi file .htaccess ini adalah hidden file, terlihat dari adanya tanda titik di depan nama file nya. Maka pastikan untuk mencentang opsi ‘view hidden file’ saat Anda masuk ke menu file manager di cpanel. Jika tidak, maka Anda akan sangat kesulitan mencari di mana posisi file .htaccess ini.
  2. Kalau letak .htaccess ini memang belum ada di public_html, bisa saja Anda buat (create) file baru dengan nama .htaccess.
  3. Seting permission file ini defaultnya yang aman adalah 644 (rw-r–r–) dengan maksud bahwa file ini bisa diakses server, namun mencegah user mengeditnya dari web browser. Jadi untuk mengedit file nya harus dilakukan dari hosting manager.
  4. File .htaccess digunakan untuk pengaturan konfigurasi default server. Konfigurasi server yang diseting melalui file .htaccess ini akan mempengaruhi juga sub-directory yang ada di bawahnya. Jadi cukup 1 file .htaccess di public_html (root directory) untuk mempengaruhi keseluruhan sub-directory yang berada di public_html.
  5. Kalau di suatu sub-directory membutuhkan seting konfigurasi yang berbeda dengan directory utamanya (misal untuk seting subdomain atau add on domain) maka perlu dibuat file .htaccess di sub-directory tersebut.
  6. Kegunaan file .htaccess bermacam-macam, untuk membuat seting yang berbeda antara di server induk (php.ini) dan di account hosting, memblokir ip tertentu, redirect web, mengubah tingkatan file index, dan banyak lagi.

Selain kegunaan diatas, diantara manfaat melakukan setting file .htacces adalah dengan sedikit penambahan kode tertentu, kita bisa meningkatkan kecepatan loading website (pagespeed). Baca postingan sebelumnya mengenai cara meningkatkan pagespeed web.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *